Rabu, 26 Desember 2012

Sejarah Kebayoran Baru

Kebayoran Baru merupakan kecamatan Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia. Kebayoran Baru adalah daerah perumahan terakhir yang dikembangkan oleh pemerintahan kolonial Belanda. Perencanaan perkotaan dibaringkan dalam konsep gerakan kota Garden, terdiri dari daerah yang terencana perumahan, pusat perbelanjaan, dan kawasan bisnis, didukung dengan fasilitas sipil misalnya sekolah, tempat ibadah, rumah sakit, dan taman. Importants Banyak lembaga pemerintah yang terletak di Kebayoran Baru, seperti gedung Bursa Efek Indonesia, Balai Kota Jakarta Selatan, dan ASEAN gedung Sekretariat.

Batas-batas kasar Kebayoran Baru yang Jendral Sudirman Main Road di barat laut, Gatot Subroto Main Road ke timur laut, Sungai Krukut ke timur, Cipete Utara Jalan - Jalan Haji Nawi di selatan, dan Sungai Grogol ke barat.

Dengan Pejompongan, perencanaan perkotaan daerah itu dirancang selama periode pasca-kemerdekaan oleh perencana perkotaan Indonesia Moh. Soesilo pada tahun 1948. Kebayoran Baru dianggap sebagai perencanaan kota pertama yang dirancang oleh orang Indonesia. Soesilo adalah mahasiswa Thomas Karsten, seorang insinyur Belanda yang memberikan kontribusi besar untuk arsitektur dan perencanaan kota di Indonesia selama era kolonial. Kebayoran Baru dirancang mengikuti prinsip kota taman yang populer selama era ini. Kebutuhan untuk membuat perencanaan kota baru dipaksa pada saat yang sama sebagai pemerintah baru Indonesia sangat membutuhkan fasilitas umum baru setelah kemerdekaannya.

Daerah pertama yang dirancang sekarang terletak di sekitar stasiun Kebayoran, di sisi timur Sungai Grogol. Konstruksi dilakukan oleh perusahaan konstruksi Belanda Centrale Stichting Wederopbouw (CSW), yang kantornya didirikan dekat gedung Istana saat Yudisial (Kejaksaan Agung) pada 1 Juni 1948. Pembangunan Kebayoran Baru dimulai pada tanggal 8 Maret, 1949, dan selesai pada tahun 1955. Bangunan kantor CSW terletak dekat gedung Istana Yudisial (Kejaksaan Agung).

Kebayoran Baru dibagi menjadi beberapa blok (blok A sampai S) berdasarkan penggunaan lahan dan ukuran bangunan:

    Blok A, Blok O, dan Blok P sekarang Desa Pulo Administrasi.
    Blok B, Blok C, dan Blok D sekarang Kramat Pela Desa Administrasi.
    Blok M adalah pusat perbelanjaan, bersama-sama dengan daerah tinggi kelas perumahan Blok N, sekarang Desa Administrasi Melawai.
    Blok Q sekarang merupakan bagian dari Desa Petogogan Administrasi.
    Blok R dan Blok S sekarang Rawa Barat Desa Administrasi.

The Kebayoran Baru Kecamatan saat ini juga mencakup beberapa desa yang bukan bagian dari rencana semula. Ini penambahan sekarang terletak di daerah Radio, Gandaria Utara, Cipete Utara dan.

Menjadi desain lebih tua dari 50 tahun, Kebayoran Baru dianggap sebagai warisan budaya (Cagar Budaya) sesuai dengan UU No. D.IV-6099/d/33/1975 [2]. Perkembangan baru gaya modern internasional di daerah tersebut telah menjadi ancaman bagi karakter pemukiman bersejarah tropis Kebayoran Baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar